Friday, September 3, 2010

Kumpulan cerita - cerita menyentuh hati

From: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4926345
TS: H4rry.c3

1) Minggu siang di sebuah mall, seorang bocah lelaki umur 8 thnan berjalan menuju ke sebuah gerai tempat penjual eskrim.

Karena pendek, ia terpaksa memanjat untuk bisa melihat si pramusaji.Penampilannya yg agak lusuh sangat kontras dgn suasana hingar bingarmall yg serba wangi & indah.

"Mbak sundae cream harganya berapa?" si bocah bertanya

"5.000" yg ditanya menjawab

Bocah itu kemudian merogoh recehan duit dari kantongnya. Ia menghitungrecehan di tangannya dgn teliti, sementara si pramusaji menunggu dgnraut muka tidak sabar.Maklum, banyak pembeli yg lebih "berduit" ngantre di belakang pembeli ingusan itu

"Kalo plain cream berapa?" tanya si bocah lagi.

Dgn suara ketus setengah melecehkan, si pramusaji menjawab, "3.500"

Lagi-lagi si bocah menghitung recehannya,"Kalo begitu saya mau plain cream saja, Mbak" kata si bocah.

Si pramusaji pun segera mengangsurkan sepiring plain cream.

Beberapa waktu kemudian, si pramusaji membersihkan meja & piring kotor yg sudah ditinggalkan pembeli.

Ketika mengangkat piring es krim bekas dipakai bocah tadi, ia terperanjat.Di meja itu terlihat dua keping uang logam limaratusan serta lima keping recehan seratusan yg tersusun rapi.

Ada rasa penyesalan tersumbat dikerongkongan.

Sang pramusaji tersadar, sebenarnya bocah tadi bisa membeli sundae cream.Namun, ia mengorbankan keinginan pribadi dgn maksud agar bisa memberikan tip bagi si Pramusaji.

Pesan Moral: Tiap manusia di dunia ini adalah penting,jgn pernah meremehkan org lain,smua manusia sama dimata TUHAN,

Kita tak berhak menilai org menurut ego kita,di mana pun kita wajib memperlakukan org lain dgn sopan, bermartabat, & dgn penuh hormat.

"Bila Anda ingin dihormati & dihargai orang lain, maka perbuatlahyg sama juga, menghormati & menghargai orang lain terlebih dahulu"

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

2) Di manakah Letak Kebahagiaan? ?

Menurut Anda dimana letak kebahagiaan itu???

Seorang petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah sambil diguyur air hujan.Lewatlah sebuah motor di depan mereka.Berkatalah petani ini pada istrinya:"Lihatlah Bu, betapa bahagianya suami istri yang naikmotor itu,meskipun mereka juga kehujanan,tapi mereka bisa cepat sampai di rumah.Tidak seperti kita yang harus lelah berjalan untuk sampai kerumah.

"Sementara itu, pengendara sepeda motor dan istrinya yang sedangberboncengan di bawah derasnya air hujan, melihat sebuah mobil pick uplewat di depan mereka.Pengendara motor itu berkata kepada istrinya:"Lihat bu, betapa bahagianya orang yang naik mobil itu.Mereka tidak perlu kehujanan seperti kita.

"Di dalam mobil pick up yang dikendarai sepasang suami istri, terjadi perbincangan, ketika sebuah mobil sedan Mercy lewat di hadapan mereka:"Lihatlah bu, betapa bahagia orang yang naik mobil bagus itu. Mobil itu pasti nyaman dikendarai, tidak seperti mobil kita yang sering mogok.

"Pengendara mobil Mercy itu seorang pria kaya, dan ketika dia melihat sepasang suami istri yang berjalan bergandengan tangan di bawah guyuranair hujan, pria kaya itu berkata dalam hatinya:"Betapa bahagianya suami istri itu.Mereka dengan mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini.Sementara aku dan istriku tidak pernah punya waktu untuk berdua karena kesibukan kami masing masing.

"Kebahagiaan tak akan pernah kau miliki jika kau hanya melihat kebahagiaan milik orang lain, dan selalu membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain.

Bersyukurlah atas hidupmu supaya kau tahu di mana kebahagiaan itu berada.

Thursday, June 24, 2010

Debat Abu Hanifah & Atheis

From: www.kaskus.us
TS: harionodamus

Pada Zaman Imam Abu Hanifah hiduplah seorang ilmuwan besar, atheis dari kalangan bangsa Romawi.
Pada suatu hari, Ilmuwan Atheis tersebut berniat untuk mengadu kemampuan berfikir dan keluasan ilmu dengan ulama-ulama Islam. Dia hendak menjatuhkan ulama Islam dengan beradu argumentasi. Setelah melihat sudah banyak manusia yang berkumpul di dalam masjid, orang kafir itu naik ke atas mimbar. Dia menantang siapa saja yang mau berdebat dengannya.

Dan diantara shaf-shaf masjid bangunlah seorang laki-laki muda, dialah Abu Hanifah dan ketika sudah berada dekat di depan mimbar, dia berkata : “Inilah saya, hendak bertukar fikiran dengan tuan”.
Mata Abu Hanifah berusaha untuk menguasai suasana, namun dia tetap merendahkan diri karena usianya yang masih muda.
Abu Hanifah berkata, “sekarang apa yang akan kita perdebatkan!”.

Ilmuwan kafir itu heran akan keberanian Abu Hanifah, dia lalu memulai pertanyaannya :

Atheis : Pada tahun berapakah Tuhan-mu dilahirkan?
Abu Hanifah : Allah berfirman “Dia (Allah) tidak dilahirkan dan tidak pula melahirkan”.

Atheis : Masuk akalkah bila dikatakan bahwa Allah adalah yang pertama dan tidak ada sesuatu sebelum-Nya?, pada tahun berapa Dia ada?
Abu Hanifah : Dia (Allah) ada sebelum adanya sesuatu.

Atheis : Kami mohon diberikan contoh yang lebih jelas dari kenyataan!
Abu Hanifah : Tahukah tuan tentang perhitungan?

Atheis : Ya.
Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka satu?

Atheis : Tidak ada angka (nol).
Abu Hanifah : Kalau sebelum angka satu tidak ada angka lain yang mendahuluinya, kenapa tuan heran kalau sebelum Allah Yang Maha satu yang hakiki tidak ada yang mendahului-Nya?

Atheis : Dimanakah Tuhan-mu berada sekarang?, sesuatu yang ada pasti ada tempatnya.
Abu Hanifah : Tahukah tuan bagaimana bentuk susu?, apakah di dalam susu itu keju?

Atheis : Ya, sudah tentu.
Abu Hanifah : Tolong perlihatkan kepadaku di mana, di bagian mana tempatnya keju itu sekarang?

Atheis : Tak ada tempat yang khusus. Keju itu menyeluruh meliputi dan bercampur dengan susu di seluruh bagian.
Abu Hanifah : Kalau keju makhluk itu tidak ada tempat khusus dalam susu tersebut, apakah layak tuan meminta kepadaku untuk menetapkan tempat Allah Ta’ala?, Dia tidak bertempat dan tidak ditempatkan!

Atheis :Tunjukkan kepada kami zat Tuhan-mu, apakah ia benda padat seperti besi, atau benda cair seperti air, atau menguap seperti gas?
Abu Hanifah : Pernahkan tuan mendampingi orang sakit yang akan meninggal?

Atheis :Ya, pernah.
Abu Hanifah : Sebelum ia meninggal, sebelumnya dia bisa berbicara dengan tuan dan menggerak-gerakan anggota tubuhnya. Lalu tiba-tiba diam tak bergerak, apa yang menimbulkan perubahan itu?

Atheis : Karena rohnya telah meninggalkan tubuhnya.
Abu Hanifah : Apakah waktu keluarnya roh itu tuan masih ada disana?

Atheis : Ya, masih ada.
Abu Hanifah: Ceritakanlah kepadaku, apakah rohnya itu benda padat seperti besi, atau cair seperti air atau menguap seperti gas?

Atheis : Entahlah, kami tidak tahu.
Abu Hanifah : Kalau tuan tidak boleh mengetahui bagaimana zat maupun bentuk roh yang hanya sebuah makhluk, bagaimana tuan boleh memaksaku untuk mengutarakan zat Allah Ta’ala?!!

Atheis : Ke arah manakah Allah sekarang menghadapkan wajahnya? Sebab segala sesuatu pasti mempunyai arah?
Abu Hanifah : Jika tuan menyalakan lampu di dalam gelap malam, ke arah manakah sinar lampu itu menghadap?

Atheis : Sinarnya menghadap ke seluruh arah dan penjuru.
Abu Hanifah : Kalau demikian halnya dengan lampu yang cuma buatan itu, bagaimana dengan Allah Ta’ala Pencipta langit dan bumi, sebab Dia nur cahaya langit dan bumi.

Atheis : Kalau ada orang masuk ke syurga itu ada awalnya, kenapa tidak ada akhirnya? Kenapa di syurga kekal selamanya?
Abu Hanifah : Perhitungan angka pun ada awalnya tetapi tidak ada akhirnya.

Atheis : Bagaimana kita boleh makan dan minum di syurga tanpa buang air kecil dan besar?
Abu Hanifah : Tuan sudah mempraktekkanya ketika tuan ada di perut ibu tuan. Hidup dan makan minum selama sembilan bulan, akan tetapi tidak pernah buang air kecil dan besar disana. Baru kita melakukan dua hajat tersebut setelah keluar beberapa saat ke dunia.

Atheis : Bagaimana kebaikan syurga akan bertambah dan tidak akan habis-habisnya jika dinafkahkan?
Abu Hanifah : Allah juga menciptakan sesuatu di dunia, yang bila dinafkahkan malah bertambah banyak, seperti ilmu. Semakin diberikan (disebarkan) ilmu kita semakin berkembang (bertambah) dan tidak berkurang.

“Ya! kalau segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum diciptakan, apa yang sedang Allah kerjakan sekarang?” tanya Atheis.
“Tuan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dari atas mimbar, sedangkan saya menjawabnya dari atas lantai. Maka untuk menjawab pertanyaan tuan, saya mohon tuan turun dari atas mimbar dan saya akan menjawabnya di tempat tuan”, pinta Abu Hanifah.

Ilmuwan kafir itu turun dari mimbarnya, dan Abu Hanifah naik di atas.

“Baiklah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan tuan. Tuan bertanya apa pekerjaan Allah sekarang?”.
Ilmuwan kafir mengangguk.
“Ada pekerjaan-Nya yang dijelaskan dan ada pula yang tidak dijelaskan. Pekerjaan-Nya sekarang ialah bahwa apabila di atas mimbar sedang berdiri seorang kafir yang tidak hak seperti tuan, Dia akan menurunkannya seperti sekarang, sedangkan apabila ada seorang mukmin di lantai yang berhak, dengan segera itu pula Dia akan mengangkatnya ke atas mimbar, demikian pekerjaan Allah setiap waktu”.

Para hadirin puas dengan jawapan yang diberikan oleh Abu Hanifah dan begitu pula dengan ilmuwan besar atheis tersebut dia mengakui kecerdikan dan keluasan ilmu yang dimiliki Abu Hanifah.

Nabi Ilyas dan Malaikat Maut

Nemu di alkisah.ateonsoft.com

Ketika sedang berehat datanglah malaikat kepada Nabi Ilyas A.S. Malaikat itu datang untuk menjemput ruhnya. Mendengar berita itu, Ilyas menjadi sedih dan menangis. "Mengapa engkau bersedih?" tanya malaikat maut. "Tidak tahulah." Jawab Ilyas. "Apakah engkau bersedih kerana akan meninggalkan dunia dan takut menghadapi maut?" tanya malaikat. "Tidak. Tiada sesuatu yang aku sesali kecuali kerana aku menyesal tidak boleh lagi berzikir kepada Allah, sementara yang masih hidup boleh terus berzikir memuji Allah," jawab Ilyas.

Saat itu Allah lantas menurunkan wahyu kepada malaikat agar menunda pencabutan nyawa itu dan memberi kesempatan kepada Nabi Ilyas berzikir sesuai dengan permintaannya. Nabi Ilyas ingin terus hdup semata-mata kerana ingin berzikir kepada Allah. Maka berzikirlah Nabi Ilyas sepanjang hidupnya. "Biarlah dia hidup di taman untuk berbisik dan mengadu serta berzikir kepada-Ku sampai akhir nanti." Kata Allah.

Jadi, bersyukurlah kita yang masih hidup karena bisa terus berdzikir pada Allah. tapi, banyak manusia yang berumur panjang tapi tidak berzikir pada Allah.

Rasulullah SAW dan pengemis yahudi buta

From: sayangku.wordpress.com

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap
harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, “Wahai
saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu
pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka
kalian akan dipengaruhinya”.

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan
membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW
menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan
pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah
SAW.
Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW praktis tidak ada lagi orang yang
membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.
Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA
berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan
merupakan istri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,
“Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?”.

Aisyah RA menjawab, “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah
dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan
kecuali satu saja”.

“Apakah Itu?”, tanya Abubakar RA.
“Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan
membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana
“, kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan
untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis
itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai
menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, “Siapakah kamu ?”.
Abubakar RA menjawab, “Aku orang yang biasa.”
“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, bantah si
pengemis buta itu.

“Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak
susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu
menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut
setelah itu ia berikan padaku”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil
berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang biasa datang
padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu
telah
tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW”.

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan
Abubakar RA, dan kemudian berkata, “Benarkah demikian?

Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah
memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi,
ia
begitu mulia…. “

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan
Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

Kisah Rasulullah SAW dan seorang badwi

SUMBER: http://tahajudcall.blogspot.com/2007/05/kisah-rasulullah-dan-seorang-badwi.html

PADA suatu masa, ketika Nabi Muhammad SAW sedang tawaf di Kaabah, baginda mendengar seseorang di hadapannya bertawaf sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”

Rasulullah SAW meniru zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!”

Orang itu berhenti di satu sudut Kaabah dan menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah yang berada di belakangnya menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!”

Orang itu berasa dirinya di perolok-olokkan, lalu menoleh ke belakang dan di lihatnya seorang lelaki yang sangat tampan dan gagah yang belum pernah di lihatnya.

Orang itu berkata, “Wahai orang tampan, apakah engkau sengaja mengejek-ngejekku, kerana aku ini orang badwi? Kalaulah bukan kerana ketampanan dan kegagahanmu akan ku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”

Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah SAW tersenyum lalu berkata: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?”

“Belum,” jawab orang itu.

“Jadi bagaimana kamu beriman kepadanya?” tanya Rasulullah SAW.

“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya walaupun saya belum pernah bertemu dengannya,” jawab orang Arab badwi itu.

Rasulullah SAW pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab, ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat.”

Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya lalu berkata, “Tuan ini Nabi Muhammad?” “Ya,” jawab Nabi SAW.

Dengan segera orang itu tunduk dan mencium kedua-dua kaki Rasulullah SAW.Melihat hal itu Rasulullah SAW menarik tubuh orang Arab badwi itu seraya berkata, “Wahai orang Arab, janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh seorang hamba sahaya kepada tuannya. Ketahuilah, Allah mengutus aku bukan untuk menjadi seorang yang takbur, yang minta dihormati atau diagungkan, tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya.”

Ketika itulah turun Malaikat Jibril untuk membawa berita dari langit, dia berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Katakan kepada orang Arab itu, agar tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahawa Allah akan menghisabnya di Hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil mahupun yang besar.”

Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Orang Arab itu pula berkata, “Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan denganNya.”

Orang Arab badwi berkata lagi, “Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran magfirahNya. Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luasnya pengampunanNya. Jika Dia memperhitungkan kebakhilan hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa dermawanNya.”

Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah SAW pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu sehingga air mata meleleh membasahi janggutnya.

Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Berhentilah engkau daripada menangis, sesungguhnya kerana tangisanmu , penjaga Arasy lupa bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga ia bergoncang. Sekarang katakan kepada temanmu itu, bahawa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan menghitung kemaksiatannya. Allah sudah mengampunkan semua kesalahannya dan akan menjadi temanmu di surga nanti.”

Betapa sukanya orang Arab badwi itu, apabila mendengar berita itu dan menangis kerana tidak berdaya menahan rasa terharu.

Tuhan itu memang ada !!

www.kaskus.us
TS: bangbenncihui

TUHAN itu MEMANG ada.

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri paman Sam kembali ketanah air. Sesampainya dirumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru Agama, Kyai atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya.

Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang yang dimaksud tersebut.



Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?

Kyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda. Pemuda: Anda yakin? Sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

Kyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.

Pemuda: Saya punya 3 buah pertanyaan:

1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan kepada saya!

2. Apakah yang dinamakan takdir?

3. Kalau syetan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syetan, sebab mereka memiliki unsur yang sama.

Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?



Tiba-tiba Kyai tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras.

(Pemuda sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kepada saya?

Kyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.



Pemuda: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.

Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit.

Kyai : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?

Pemuda: Ya

Kyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu !

Pemuda: Saya tidak bisa.

Kyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.



Kyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?

Pemuda: Tidak.

Kyai : Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?

Pemuda: Tidak.

Kyai : Itulah yang dinamakan Takdir.



Kyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakanuntuk menampar anda?

Pemuda: kulit.

Kyai : Terbuat dari apa pipi anda?

Pemuda: kulit.

Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda: sakit.

Kyai : Walaupun Syeitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika

Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk syeitan.

Ayat kursi sebelum tidur

SUMBER: http://alkisah.ateonsoft.com/2009/01/kisah-islami-ayat-kursi-menjelang-tidur.html

Abu Hurairah r.a. pernah ditugaskan oleh Rasulullah SAW untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncullah seseorang, lalu mencuri segenggam makanan. Namun kepintaran Hurairah memang patut dipuji, kemudian pencuri itu kemudian berhasil ditangkapnya. "Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah SAW," gertak Abu Hurairah.

Bukan main takutnya pencuri itu mendengar ancaman Abu Hurairah, hingga kemudian ia pun merengek-rengek : "Saya ini orang miskin, keluarga tanggungan saya banyak, sementara saya sangat memerlukan makanan."

Maka pencuri itu pun dilepaskan. Bukankah zakat itu pada akhirnya akan diberikan kepada fakir miskin ? Hanya saja, cara memang keliru. Mestinya jangan keliru. Keesokan harinya, Abu Hurairah melaporkan kepada Rasulullah SAW. Maka bertanyalah beliau : "Apa yang dilakukan kepada tawananmu semalam, ya Abu Hurairah?" Ia mengeluh, "Ya Rasulullah, bahwa ia orang miskin, keluarganya banyak dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah. Lalu diterangkan pula olehnya, bahwa ia kasihan kepada pencuri itu,, lalu dilepaskannya.

"Bohong dia," kata Nabi : "Pada hala nanti malam ia akan datang lagi."
Karena Rasulullah SAW berkata begitu, maka penjagaannya diperketat, dan kewaspadaan pun ditingkatkan.Dan, benar juga, pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kelmarin. Dan kali ini ia pun tertangkap.

"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah SAW," ancam Abu Hurairah, sama seperti kelmarin. Dan pencuri itu pun sekali lagi meminta ampun : "Saya orang miskin, keluarga saya banyak. Saya berjanji esok tidak akan kembali lagi."

Kasihan juga rupanya Abu Hurairah mendengar keluhan orang itu, dan kali ini pun ia kembali dilepaskan. Pada paginya, kejadian itu dilaporkan kepada Rasulullah SAW, dan beliau pun bertanya seperti kelmarin. Dan setelah mendapat jawaban yang sama, sekali lagi Rasulullah menegaskan : "Pencuri itu bohong, dan nanti malam ia akan kembali lagi."

Malam itu Abu Hurairah berjaga-jaga dengan kewaspadaan dan kepintaran penuh. Mata, telinga dan perasaannya dipasang baik-baik. Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak-geri disekelilingnya sudah dua kali ia dibohongi oleh pencuri. Jika pencuri itu benar-benar datang seperti diperkatakan oleh Rasulullah dan ia berhasil menangkapnya, ia telah bertekad tidak akan melepaskannya sekali lagi. Hatinya sudah tidak sabar lagi menunggu-nunggu datangnya pencuri jahanam itu. Ia kesal. Kenapa pencuri kemarin itu dilepaskan begitu saja sebelum diseret ke hadapan Rasulullah SAW ? Kenapa mahu saja ia ditipu olehnya ? "Awas!" katanya dalam hati. "Kali ini tidak akan kuberikan ampun."

Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, ketika tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang datang menghampiri longgokan makanan yang dia jaga. "Nah, benar juga, ia datang lagi," katanya dalam hati. Dan tidak lama kemudian pencuri itu telah bertekuk lutut di hadapannya dengan wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan pada gerak-geriknya.
"Kali ini kau pastinya kuadukan kepada Rasulullah. Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi ke mari, tapi ternyata kau kembali juga. Lepaskan saya," pencuri itu memohon. Tapi, dari tangan Abu Hurairah yang menggenggam erat-erat dapat difahami, bahwa kali ini ia tidak akan dilepaskan lagi. Maka dengan rasa putus asa ahirnya pencuri itu berkata : "Lepaskan saya, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."

"Kalimat-kalimat apakah itu?" Tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu. "Bila tuan hendak tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada syaitan yang berani mendekati tuan sampai pagi." Maka pencuri itu pun dilepaskan oleh Abu Hurairah. Agaknya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang.

Dan keesokan harinya, ia kembali menghadap Rasulullah SAW untuk melaporkan pengalamannya yang luar biasa tadi malam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya kegunaan ayat Kursi.
"Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya Rasul sebelum Abu Hurairah sempat menceritakan segalanya.
"Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu ia saya lepaskan," jawab Abu Hurairah.

"Kalimat apakah itu?" tanya Nabi.

Katanya : "Kalau kamu tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Dan ia katakan pula : "Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga pagi hari."

Menanggapi cerita Abu Hurairah, Nabi SAW berkata, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta." Kemudian Nabi SAW bertanya pula : "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang bertemu denganmu tiap malam itu?"
"Entahlah." Jawab Abu Hurairah.
"Itulah syaitan."

keutamaan hari senin dan kamis

FROM: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3821961
TS: itsal

Assalamualaikum,

Nah ada Ilmu lagi nih gan. silahkan disimak
Mudah-mudahan ga repost ya gan.

Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, ia mengatakan, “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis”.

(HR. Tirmidzi, an-Nasa-i, Ibnu Majah, Imam Ahmad)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menyampaikan alasan puasanya pada kedua hari ini dengan sabdanya, “Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. At Tirmidzi dan lainnya)

“Hari tersebut merupakan hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus atau diturunkannya Al-Qur’an kepadaku pada hari tersebut.” (HR.Muslim)


“Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam setiap pekan dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang di antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan…”
(HR. Muslim)

“Pintu-pintu Surga di buka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Alloh dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap orang ini sampai keduanya berdamai.”
(HR. Muslim)

Berdasarkan hadits-hadits di atas maka di sunnahkan bagi seorang Muslim untuk berpuasa pada dua hari ini, sebagai puasa tathawwu’ (sunnah).

* Keutamaan lain yang dimiliki hari Kamis, bahwa kebanyakan perjalanan (safar) Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam terjadi pada hari Kamis .

Ka’ab bin Malik radhiallahu ‘anhu mengatakan: “Sangat jarang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam keluar (untuk melakukan perjalanan) kecuali pada hari Kamis.”

Dalam riwayat lain juga dari Ka’ab bin Malik radhiallahu ‘anhu: “Bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam keluar pada hari Kamis di peperangan Tabuk, dan (menang) beliau suka keluar (untuk melakukan perjalanan) pada hari Kamis.” (HR.Bukhori)

Neraka mahal, surga murah [islam]

FROM: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3948370
TS: enaknyamolen


dari ustadz nih gan, cekidot

Loket ke neraka penuh sesak...
Banyak manusia antri...
Rebut rebutan, cakar-cakaran...
takut gak kebagian kursi...

Tiket ke neraka mahal...
Harus merogoh kantong berjuta-juta...
Untuk dapat ikut berjalan kesana...

Maksiat itu mahal...
Judi itu mahal...
Zina itu mahal...
Korupsi itu mahal...
Dusta itu mahal...
Tetap orang-orang berbondong menuju neraka...

Jalan ke syurga sunyi...
Sepiii...
Jalannya lebar, mulus dan bersih...
Tiketnya murah, tak perlu keluar uang banyak...
Loketnya bersih, ada AC, pelayannya ramah...

Tapi mengapa amat sedikit yang antri di loket ini???
Puasa itu murah...
Sholat itu murah...
Sedekah itu murah...
Senyum itu murah...
Jujur itu murah...

Ternyata Nafsu telah memutar balik semua tatapan...
Yang buruk terlihat indah...
Yang baik terlihat sukar...

Ditempat ini aku baru sadar...
Bahwa jalan ke syurga sepi...
Jalan ke neraka ramai...

Cerita yang mungkin terjadi

FROM: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3661528
TS: NgantukBerat



Seperti biasa saya sehabis pulang kantor tiba di rumah langsung duduk bersantai sambil melepas penat. Sepertinya saya sangat enggan untuk membersihkan diri dan langsung shalat.

Sementara anak2 & istri sedang berkumpul di ruang tengah. Dalam kelelahan tadi, saya disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi2 yang menghembus tepat di muka saya.

Selang beberapa lama seorang yang tak tampak mukanya berjubah putih dengan tongkat ditangannya tiba2 sudah berdiri di depanku.

Saya sangat kaget dengan kedatangannya yang tiba2 itu. Sebelum sempat bertanya.... .siapa dia...tiba2 saya merasa dada saya sesak... sulit untuk bernafas....

namun saya berusaha untuk tetap menghirup udara sebisanya.

Yang saya rasakan waktu itu ada sesuatu yang berjalan pelan2 dari dadaku...... terus berjalan.... . kekerongkonganku. ...sakittttttttt ........sakit. ..... rasanya. Keluar airmataku menahan rasa sakitnya,... .Ya Allah! ada apa dengan diriku ini.....

Dalam kondisi yang masih sulit bernafas tadi, benda tadi terus memaksa untuk keluar dari tubuhku...

kkrrhh...... ...kkrrhh. .... kerongkonganku berbunyi. Sakit rasanya, amat teramat sakit....

Seolah tak mampu aku menahan benda tadi... Badanku gemetar... peluh keringat mengucur deras.... mataku terbelalak.. ...air mataku seolah tak berhenti.

Tangan & kakiku kejang2 sedetik setelah benda itu meninggalkan aku. Aku melihat benda tadi dibawa oleh orang misterius itu...pergi. ..berlalu begitu saja....hilang dari pandangan.

Namun setelah itu......... aku merasa aku jauh lebih ringan, sehat, segar, cerah... tidak seperti biasanya.

Aku heran... istri & anak2 ku yang sedari tadi ada diruang tengah, tiba2 terkejut berhamburan ke arahku.. Di situ aku melihat ada seseorang yang terbujur kaku ada tepat di bawah sofa yang kududuki tadi. Badannya dingin kulitnya membiru. siapa dia???????.. . Mengapa anak2 & istriku memeluknya! sambil menangis... mereka menjerit...histeris ...terlebih istriku seolah tak mau melepaskan orang yang terbujur tadi...

Siapa dia......... ....????? ???

Betapa terkejutnya aku ketika wajahnya dibalikkan.. .. dia........dia. ......dia mirip dengan aku....Ya Allah, ada apa ini...?????? ??

Aku mencoba menarik tangan istriku tapi tak mampu..... Aku mencoba merangkul anak2 ku tapi tak bisa. Aku coba jelaskan kalau itu bukan aku.

Aku coba jelaskan kalau aku ada di sini...Aku mulai berteriak... tapi mereka seolah tak mendengarkan aku seolah mereka tak melihatku...

Dan mereka terus-menerus menangis...aku sadar..aku sadar bahwa orang misterius tadi telah membawa rohku "Aku telah mati...Aku telah mati".

Aku telah meninggalkan mereka ..tak kuasa aku menangis.... berteriak. .....

Aku tak kuat melihat mereka menangisi jasadku. Aku sangat sedih.. selama hidupku belum banyak yang kulakukan untuk membahagiakan mereka. Belum banyak yang bisa kulakukan untuk membimbing mereka.

Tapi waktuku telah habis....... masaku telah terlewati... . aku sudah tutup usia pada saat aku terduduk di sofa setelah lelah seharian bekerja.
Sungguh bila aku tahu aku akan mati, aku akan membagi waktu kapan harus bekerja, beribadah, untuk keluarga, dll.

Aku menyesal aku terlambat menyadarinya. Aku mati dalam keadaan belum ibadah.

Ya Tuhan, JIKA kau ijinkan keadaanku masih hidup dan masih bisa membaca E-mail ini sungguh aku amat sangat bahagia.

Karena aku MASIH mempunyai waktu untuk bersimpuh, mengakui segala dosa & berbuat kebaikan sehingga bila maut menjemputku kelak aku telah berada pada keadaan yang lebih siap.

chatting dengan Tuhan

(Perhatian kepada para pembaca. Notes ini bukan diambil dari kisah nyata dimana Tuhan benar" chatting dengan salah satu umat-Nya! Ini cuma pengandaian. Mungkin si TS-nya ini mau ngasih suatu motivasi buat kita dengan pengandaian chatting dengan Tuhan ini.)



FROM: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3952269
TS: Rickyhardianto

Gan andaikan kita dan Tuhan bisa chatting mungkin ini dialog pembicaraan kita denga-NYA

-Connecting to Heaven & Earth Messenger-
-TUHAN has sign in-

TUHAN :
Kamu memanggilKu ?

AKU :
Memanggilmu?
Tidak.. Ini siapa ya?

TUHAN :
Ini TUHAN.
Aku mendengar doamu.
Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu.

AKU :
Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik.
Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk .

TUHAN :
Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.

AKU :
Nggak tau ya.
Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun.
Hidup jadi seperti diburu-buru.
Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.
TUHAN :
Benar sekali.
Aktivitas memberimu kesibukan.
Tapi produktivitas memberimu hasil.
Aktivitas memakan waktu, produktivitas membebaskan waktu.

AKU :
Saya mengerti itu.
Tapi saya tetap tidak dapat menghindarinya.
Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini.
TUHAN :
Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk.
Di era Internet ini, Aku ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada mimpi misalnya.

AKU :
OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit?
TUHAN :
Berhentilah menganalisa hidup.
Jalani saja.
Analisalah yang membuatnya jadi rumit.
AKU :
Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa senang?
TUHAN :
Hari ini adalah Hari esok yang kamu khawatirkan kemarin.
Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa.
Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu.
Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.
AKU :
Tapi bagaimana mungkin Kita tidak khawatir jika Ada begitu banyak ketidakpastian.

TUHAN :
Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari.
Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.
AKU :
Tapi begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.
TUHAN :
Rasa sakit tidak bisa dihindari,
Tetapi penderitaan adalah sebuah pilihan.
AKU :
Jika penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita?
TUHAN :
Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan.
Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api.
Orang baik tidak dapat melewati rintangan, tanpa menderita.
Dengan pengalaman itu hidup mereka menjadi lebih baik, bukan sebaliknya.
AKU :
Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?

TUHAN :
Ya.
Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras.
Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.
AKU :
Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu?
Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah?

TUHAN :
Masalah adalah rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental.
Kekuatan dari dalam diri bisa keluar melalui perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha-leha.
AKU :
Sejujurnya, di tengah segala persoalan ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah…
TUHAN :
Jika kamu melihat ke luar, maka kamu tidak akan tahu kemana kamu melangkah.
Lihatlah ke dalam.
Melihat ke luar, kamu bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga.
Mata memberimu penglihatan. Hati memberimu arah.
AKU :
Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita.
Apa yang dapat saya lakukan?
TUHAN :
Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain.
Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri.
Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan.
Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain berkejaran dengan waktu.
AKU :
Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi?

TUHAN :
Selalulah melihat sudah berapa jauh kamu berjalan, daripada masih berapa jauh kamu harus berjalan.
Selalu hitung yang harus kamu syukuri, jangan hitung apa yang tidak kamu peroleh.
AKU :
Apa yang menarik dari manusia?
TUHAN :
Jika menderita, mereka bertanya “Mengapa harus aku?”.
Jika mereka bahagia, tidak Ada yang pernah bertanya “Mengapa harus aku?”
AKU :
Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya di sini?
TUHAN :
Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apa kamu.
Berhentilah mencari mengapa saya di sini.
Ciptakan tujuan itu.
Hidup bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.
AKU :
Bagaimana saya bisa mendapatkan yang terbaik dalam hidup ini?
TUHAN :
Hadapilah masa lalumu tanpa penyesalan.
Peganglah saat ini dengan keyakinan.
Siapkan masa depan tanpa rasa takut.
AKU :
Pertanyaan terakhir, Tuhan.
Seringkali saya merasa doa-doaku tidak dijawab.
TUHAN :
Tidak Ada DOA yang tidak dijawab.
Seringkali jawabannya adalah TIDAK.

AKU :
Terima kasih Tuhan atas chatting yang indah ini.

TUHAN :
Oke.
Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut.
Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan.
Percayalah padaKu.
Hidup itu indah jika kamu tahu cara untuk hidup.

-TUHAN has signed out-

Tambahan dari saya (Katon): jadi, kalau doa kita ingin dijabah oleh Tuhan kita harus yakin bahwa doa kita akan dikabulkan-Nya. Jika doa kita masih tidak dikabulkan, berarti Tuhan tahu yang terbaik untuk umat-Nya atau mungkin saat berdoa terselip sedikit rasa takabur dalam hati kita. Atau mungkin doa kita akan dikabulkan suatu saat nanti (disaat yang tepat).

Kisah Islami: Bumi dan Langit

http://alkisah.ateonsoft.com/2009/01/kisah-islami-bumi-dan-langit.html

Adapun terjadinya peristiwa Israk dan Mikraj adalah karena bumi merasa bangga dengan langit. Berkata dia kepada langit, "Hai langit, aku lebih baik dari kamu karena Allah SWT. telah menghiaskan aku dengan berbagai-bagai negara, beberapa laut, sungai-sungai, tanam-anaman, beberapa gunung dan lain-lain." Berkata langit, "Hai bumi, aku juga lebih elok dari kamu karena matahari, bulan, bintang-bintang, beberapa falah, buruj, 'arasy, kursi dan syurga ada padaku." Berkata bumi, "Hai langit, ditempatku ada rumah yang dikunjungi dan untuk bertawaf para nabi, para utusan dan arwah para wali dan solihin (orang-orang yang baik)."

Bumi berkata lagi, "Hai langit, sesungguhnya pemimpin para nabi dan utusan bahkan sebagai penutup para nabi dan kekasih Allah seru sekalian alam, seutama-utamanya segala yang wujud serta kepadanya penghormatan yang paling sempurna itu tinggal di tempatku. Dan dia menjalankan syari'atnya juga di tempatku." Langit tidak dapat berkata apa-apa, apabila bumi berkata demikian. Langit mendiamkan diri dan dia mengadap Allah SWT dengan berkata, "Ya Allah, Engkau telah mengabulkan permintaan orang yang tertimpa bahaya, apabila mereka berdoa kepada Engkau. Aku tidak dapat menjawab soalan bumi, oleh itu aku minta kepada-Mu ya Allah supaya Muhammad Engkau dinaikkan kepadaku (langit) sehingga aku menjadi mulia dengan kebagusannya dan berbangga."

Lalu Allah SWT mengabulkan permintaan langit, kemudian Allah SWT memberi wahyu kepada Jibrail AS pada malam tanggal 27 Rejab, "Janganlah engkau (Jibrail) bertasbih pada malam ini dan engkau 'Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini." Jibrail AS. bertanya, " Ya Allah, apakah kiamat telah sampai?" Allah SWT berfirman, maksudnya, "Tidak, wahai Jibrail. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan ambillah buraq dan terus pergi kepada Muhammad dengan buraq itu." Kemudian Jibrail AS. pun pergi dan dia melihat 40,000 buraq sedang bersenang-lenang di taman Syurga dan di wajah masing-masing terdapat nama Muhammad. Di antara 40,000 buraq itu, Jibrail AS. terpandang pada seekor buraq yang sedang menangis bercucuran air matanya. Jibrail AS. menghampiri buraq itu lalu bertanya, "Mengapa engkau menangis, ya buraq?"

Berkata buraq, "Ya Jibrail, sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 tahun, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku tidak mahu makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api kerinduan." Berkata Jibrail AS., "Aku akan menyampaikan engkau kepada orang yang engkau rindukan itu." Kemudian Jibrail AS. memakaikan pelana dan kekang kepada buraq itu dan membawanya kepada Nabi Muhammad SAW. Wallahu'alam.

Buraq yang diceritakan inilah yang membawa Rasulullah SAW dalam perjalanan Israk dan Mikraj.

Wallahu'alam.

Kisah teladan Rasul: Gurau dan canda Rasulullah SAW

http://alkisah.ateonsoft.com/2009/01/kisah-teladan-rasul-gurau-dan-canda.html

Rasulullah SAW bergaul dengan semua orang. Baginda menerima hamba, orang buta, dan anak-anak. Baginda bergurau dengan anak kecil, bermain-main dengan mereka, bersenda gurau dengan orang tua. Akan tetapi Baginda tidak berkata kecuali yang benar saja. Suatu hari seorang perempuan datang kepada beliau lalu berkata, "Ya Rasulullah! Naikkan saya ke atas unta", katanya. "Aku akan naikkan engkau ke atas anak unta", kata Rasulullah SAW. "Ia tidak mampu", kata perempuan itu. "Tidak, aku akan naikkan engkau ke atas anak unta". "Ia tidak mampu". Para sahabat yang berada di situ berkata, "bukankah unta itu juga anak unta?"

Datang seorang perempuan lain, dia memberitahu Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, suamiku jatuh sakit. Dia memanggilmu". "Semoga suamimu yang dalam matanya putih", kata Rasulullah SAW. Perempuan itu kembali ke rumahnya. Dan dia pun membuka mata suaminya. Suaminya bertanya dengan keheranan, "kenapa kamu ini?".

Rasulullah memberitahu bahwa dalam matamu putih", kata istrinya menerangkan. "Bukankah semua mata ada warna putih?" kata suaminya. Seorang perempuan lain berkata kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar aku dimasukkan ke dalam syurga". "Wahai ummi fulan, syurga tidak dimasuki oleh orang tua". Perempuan itu lalu menangis. Rasulullah menjelaskan, "tidakkah kamu membaca firman Allah ini, serta kami telah menciptakan istri-istri mereka dengan ciptaan istimewa, serta kami jadikan mereka senantiasa perawan (yang tidak pernah disentuh), yang tetap mencintai jodohnya, serta yang sebaya umurnya".

Para sahabat Rasulullah SAW suka tertawa tapi iman di dalam hati mereka bagai gunung yang teguh. Na'im adalah seorang sahabat yang paling suka bergurau dan tertawa. Mendengar kata-kata dan melihat gelagatnya, Rasulullah turut tersenyum.

Tuesday, June 22, 2010

Cerita yang mungkin terjadi

FROM: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3661528
TS: NgantukBerat

------------------------------------------------------------------------------------

Seperti biasa saya sehabis pulang kantor tiba di rumah langsung duduk bersantai sambil melepas penat. Sepertinya saya sangat enggan untuk membersihkan diri dan langsung shalat.

Sementara anak2 & istri sedang berkumpul di ruang tengah. Dalam kelelahan tadi, saya disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi2 yang menghembus tepat di muka saya.

Selang beberapa lama seorang yang tak tampak mukanya berjubah putih dengan tongkat ditangannya tiba2 sudah berdiri di depanku.

Saya sangat kaget dengan kedatangannya yang tiba2 itu. Sebelum sempat bertanya.... .siapa dia...tiba2 saya merasa dada saya sesak... sulit untuk bernafas....

namun saya berusaha untuk tetap menghirup udara sebisanya.

Yang saya rasakan waktu itu ada sesuatu yang berjalan pelan2 dari dadaku...... terus berjalan.... . kekerongkonganku. ...sakittttttttt ........sakit. ..... rasanya. Keluar airmataku menahan rasa sakitnya,... .Ya Allah! ada apa dengan diriku ini.....

Dalam kondisi yang masih sulit bernafas tadi, benda tadi terus memaksa untuk keluar dari tubuhku...

kkrrhh...... ...kkrrhh. .... kerongkonganku berbunyi. Sakit rasanya, amat teramat sakit....

Seolah tak mampu aku menahan benda tadi... Badanku gemetar... peluh keringat mengucur deras.... mataku terbelalak.. ...air mataku seolah tak berhenti.

Tangan & kakiku kejang2 sedetik setelah benda itu meninggalkan aku. Aku melihat benda tadi dibawa oleh orang misterius itu...pergi. ..berlalu begitu saja....hilang dari pandangan.

Namun setelah itu......... aku merasa aku jauh lebih ringan, sehat, segar, cerah... tidak seperti biasanya.

Aku heran... istri & anak2 ku yang sedari tadi ada diruang tengah, tiba2 terkejut berhamburan ke arahku.. Di situ aku melihat ada seseorang yang terbujur kaku ada tepat di bawah sofa yang kududuki tadi. Badannya dingin kulitnya membiru. siapa dia???????.. . Mengapa anak2 & istriku memeluknya! sambil menangis... mereka menjerit...histeris ...terlebih istriku seolah tak mau melepaskan orang yang terbujur tadi...

Siapa dia......... ....????? ???

Betapa terkejutnya aku ketika wajahnya dibalikkan.. .. dia........dia. ......dia mirip dengan aku....Ya Allah, ada apa ini...?????? ??

Aku mencoba menarik tangan istriku tapi tak mampu..... Aku mencoba merangkul anak2 ku tapi tak bisa. Aku coba jelaskan kalau itu bukan aku.

Aku coba jelaskan kalau aku ada di sini...Aku mulai berteriak... tapi mereka seolah tak mendengarkan aku seolah mereka tak melihatku...

Dan mereka terus-menerus menangis...aku sadar..aku sadar bahwa orang misterius tadi telah membawa rohku "Aku telah mati...Aku telah mati".

Aku telah meninggalkan mereka ..tak kuasa aku menangis.... berteriak. .....

Aku tak kuat melihat mereka menangisi jasadku. Aku sangat sedih.. selama hidupku belum banyak yang kulakukan untuk membahagiakan mereka. Belum banyak yang bisa kulakukan untuk membimbing mereka.

Tapi waktuku telah habis....... masaku telah terlewati... . aku sudah tutup usia pada saat aku terduduk di sofa setelah lelah seharian bekerja.
Sungguh bila aku tahu aku akan mati, aku akan membagi waktu kapan harus bekerja, beribadah, untuk keluarga, dll.

Aku menyesal aku terlambat menyadarinya. Aku mati dalam keadaan belum ibadah.

Ya Tuhan, JIKA kau ijinkan keadaanku masih hidup dan masih bisa membaca E-mail ini sungguh aku amat sangat bahagia.

Karena aku MASIH mempunyai waktu untuk bersimpuh, mengakui segala dosa & berbuat kebaikan sehingga bila maut menjemputku kelak aku telah berada pada keadaan yang lebih siap.

Beberapa Kisah Sarat Makna

FROM: http://archive.kaskus.us/thread/2919962
TS: dadoford

----------------------------------------------------------------------------------

1. AGUNGNYA CINTA

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada CINTA, KEKAYAAN,KECANTIKAN, KESEDIHAN, KEGEMBIRAAN dan sebagainya. Awalnya mereka hidup berdampingan dengan baik dan saling melengkapi.

Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki CINTA.

Tak lama CINTA melihat KEKAYAAN sedang mengayuh perahu. "KEKAYAAN! KEKAYAAN! Tolong saya!" teriak CINTA. Lalu apa jawab KEKAYAAN, "Aduh! Maaf,CINTA!" kata KEKAYAAN. "Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. saya tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini." Lalu KEKAYAAN cepat-cepat mengayuh perahunya pergi meninggalkan CINTA tenggelam.
CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN lewat dengan perahunya. "KEGEMBIRAAN! Tolong saya!", teriak CINTA. Namun apa yang terjadi, KEGEMBIRAAN terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tuli tak mendengar teriakan CINTA. Air makin tinggi membasahi CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik.
Tak lama lewatlah KECANTIKAN. "KECANTIKAN! Bawalah saya bersamamu!", teriak CINTA. Lalu apa jawab KECANTIKAN, "Wah, CINTA, kamu basah dan kotor.saya tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut KECANTIKAN. CINTA sedih sekali mendengarnya. CINTA mulai menangis terisak-isak. Apa kesalahanku, mengapa semua orang melupakan saya.

Saat itu lewatlah KESEDIHAN. Lalu CINTA memelas, "Oh, KESEDIHAN, bawalah saya bersamamu", kata CINTA. Lalu apa kata KESEDIHAN, "Maaf, CINTA. saya sedang sedih dan saya ingin sendirian saja... ", kata KESEDIHAN sambil terus mengayuh perahunya. CINTA putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. CINTA terus berharap kalau dirinya dapat diselamatlkan. Lalu ia berdoa kepada Tuhannya, oh tuhan tolonglah saya, apa jadinya dunia tanpa saya, tanpa CINTA?
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!" CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua reyot berjanggut putih panjang sedang mengayuh perahunya. Lalu Cepat-cepat CINTA naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Kemudian di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan CINTA dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah CINTA sadar, bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang baik hati menyelamatkannya itu. CINTA segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu. "Oh, orang tua tadi? Dia adalah "WAKTU", kata orang itu.

Lalu CINTA bertanya "Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? saya tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku", tanya CINTA heran. "Sebab", kata orang itu, "hanya WAKTU lah yang dapat menghargai betapa agungnya CINTA itu... ... "

2. WANITA YANG BERUNTUNG (THE LUCKY LADY)
Suasana pagi itu sangat sibuk. Jam menunjukkan pukul 8:30 ketika seorang lelaki tua umur 80-an masuk untuk meminta agar jahitan di ibu jarinya dilepas. Ia berkata bahwa ia sedang terburu-buru karena ada janji pukul 9:00. Aku memahami gelagatnya lalu memintanya untuk duduk. Aku tahu pekerjaan ini akan memakan waktu lebih dari satu jam sebelum orang lain bisa menemuinya.

Aku perhatikan ia melihat jamnya lalu memutuskan untuk dilepas jahitannya. Karena saat itu aku sedang tak sibuk dgn pasien-pasien lain, maka kuteliti luka di ibu jarinya. Ternyata lukanya telah sembuh dengan baik, lalu kukatakan kepada salah seorang dokter apa yg hendak kulakukan. Aku lalu menyiapkan peralatan & barang-barang yang kuperlukan untuk melepas jahitan dan membalut lukanya.

Sambil merawat lukanya aku terlibat dalam pembicaraan dengannya. Aku bertanya apakah pagi ini ia punya janji dgn salah seorang dokter di sini karena ia tampak begitu terburu-buru. Ia menjawab tidak, ia harus pergi ke rumah perawatan (nursing home) untuk sarapan bersama istrinya. Aku lalu bertanya tentang keadaan istrinya. Ia berkata bahwa istrinya menderita Alzheimer dan belum lama dirawat di tempat itu.

Sambil mengobrol, kuselesaikan balutan di ibu jarinya. Aku bertanya apakah istrinya akan merasa khawatir bahwa hari ini ia agak terlambat. Ia menjawab bahwa istrinya sudah lima tahun tidak lagi mengenalinya. Aku merasa terkejut dan bertanya, “Apakah kau pergi ke sana setiap hari meski istrimu sudah tidak mengenalimu?”

Ia tersenyum, menepuk tanganku lalu berkata, “Benar ia tidak mengenaliku, tapi aku kan mengenalinya!”

Aku harus menahan tangis haruku ketika ia pergi. Aku merenung, “Ini adalah jenis cinta yang kuharapkan dalam hidupku.”

Sungguh istrinya adalah wanita yang beruntung. Seharusnya kita semua memiliki cinta semacam ini. Cinta sejati tidak bersifat jasmani, dan tak pula hanya bersifat romantis. Cinta sejati adalah kesediaan untuk menerima apa adanya, dan kerelaan untuk menerima apa yang telah, apa yang akan dan apa yang tidak akan terjadi.

Sahabat yang baik seperti bintang di langit. Kau tidak dapat selalu melihatnya, namun kau tahu bahwa mereka ada di luar sana.

3. SEGELAS SUSU
Suatu hari, seorang anak miskin yang berjualan dari rumah ke rumah untuk membiayai sekolahnya merasa sangat lapar, tapi dia hanya mempunyai uang satu sen. Ia memutuskan untuk minta makan di rumah berikutnya, namun segera kehilangan keberaniannya ketika seorang gadis cantik telah membukakan pintu. Sebagai Gantinya ia minta air.

Gadis itu melihat bahwa si anak kecil tersebut tampak kelaparan, ia lalu membawakannya segelas besar susu. Anak itu pun meminumnya perlahan-lahan.

"Berapa harus keubayar segelas susu ini?" kata anak itu.

"Kau tidak harus membayar apa-apa," jawab si gadis. "Ibu melarangku menerima pembayaran atas kebaikan yang ku lakukan."

"Bila demikian, kuucapkan terima kasih banyak dari lubuk hatiku."

Howard Kelly (nama si anak kecil tersebut) lalu meninggalkan rumah itu. Ia tidak saja merasa lebih kuat badannya, tapi keyakinannya kepada Tuhan dan kepercayaannya pada sesama manusia menjadi semakin mantap. Sebelumnya ia telah merasa putus asa dan hendak menyerah pada nasib.

Beberapa tahun kemudian gadis itu menderita sakit parah. Para dokter setempat merasa kebingungan sewaktu mendiagnosa penyakitnya. Mereka lalu mengirimnya ke kota besar dan mengundang beberapa dokter ahli untuk mempelajari penyakit langka si pasien. Dokter Howard Kelly akhirnya dipanggil ke ruang konsultasi untuk dimintai pendapat.

Ketika mendengar nama kota asal si pasien, terlihat pancaran aneh di mata Dokter Kelly. Ia segera bangkit lalu berjalan di lorong rumah sakit dengan berpakaian dokter untuk menemui si pasien. Dokter Kelly segera mengenali wanita sakit itu. Ia lalu kembali ke ruang konsultasi dengan tekad untuk menyelamatkan nyawanya.

Sejak hari itu Dokter Kelly memberikan perhatian khusus pada kasus si pasien. Setelah dirawat cukup lama, akhirnya si pasien bisa disembuhkan. Dokter Kelly meminta kepada bagian keuangan agar tagihan rumah sakit diajukan kepadanya dahulu untuk disetujui sebelum diserahkan kepada pasien.

Nota tagihan pun kemudian dikirimkan ke kantor Dokter Kelly. Ia mengamati sejenak lalu menuliskan sesuatu dipinggirnya. Tagihan tersebut kemudian dikirimkan ke kamar pasien.

Si pasien takut membuka amplop karena yakin bahwa untuk dapat melunasinya ia harus menghabiskan sisa umurnya.

Akhirnya, tagihan itu dibuka dan pandangannya segera tertuju pada tulisan di pinggir tagihan itu


Telah dibayar lunas dengan segelas susu.

tertanda
Dr Howard Kelly

Air mata bahagia membanjiri mata si pasien. Ia berkata dalam hati, Terima kasih Tuhan, cinta-Mu telah tersebar luas lewat hati dan tangan manusia.

knowledge : Hukum Seorang Wanita Menambahkan Nama Suaminya di Belakang Namanya

From: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4434902
TS: lilnino

-----------------------------------------------------------------------------

Hukum Seorang Wanita Menambahkan Nama Suaminya di Belakang Namanya

Author: Ummu Shofiyyah al-Balitariyyah

Setelah menikah, terkadang seorang wanita mengganti namanya belakangnya atau nama keluarganya dengan nama suaminya. Hal ini juga banyak dilakukan di negara-negara barat, seperti istrinya Bill Clinton: Hillary Clinton yang nama aslinya Hillary Diane Rodham; istrinya Barrack Obama: Michelle Obama yang nama aslinya Michelle LaVaughn Robinson, dan lain-lain.

Lalu bagaimanakah pendapat para ulama tentang masalah ini?

Fatwa Lajnah Da’imah:

Fatawa al-Lajnah ad-Da’imah lil Buhutsil Ilmiyyah wal Ifta’ juz 20 halaman 379.


Pertanyaan :

Telah umum di sebagian negara, seorang wanita muslimah setelah menikah menisbatkan namanya dengan nama suaminya atau laqobnya. Misalnya: Zainab menikah dengan Zaid, Apakah boleh baginya menuliskan namanya : Zainab Zaid? Ataukah hal tersebut merupakan budaya barat yang harus dijauhi dan berhati-hati dengannya?

Jawab :

Tidak boleh seseorang menisbatkan dirinya kepada selain ayahnya.


Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan memakai nama bapak-bapak mereka, itulah yang lebih adil di sisi Allah.” [QS al-Ahzab: 5]

Sungguh telah datang ancaman yang keras bagi orang yang menisbatkan kepada selain ayahnya. Maka dari itu tidak boleh seorang wanita menisbatkan dirinya kepada suaminya sebagaimana adat yang berlaku pada kaum kuffar dan yang menyerupai mereka dari kaum muslimin.
Fatwa Syaikh Sholih al-Fauzan hafidzohulloh

Pertanyaan :

Apakah boleh seorang wanita setelah menikah melepaskan nama keluarganya dan mengambil nama suaminya sebagaimana orang barat?

Jawab :

Hal itu tidak diperbolehkan, bernasab kepada selain ayahnya tidak boleh, haram dalam islam.
Haram dalam islam seorang muslim bernasab kepada selain ayahnya baik laki-laki atau wanita. Dan baginya ancaman yang keras dan laknat bagi yang melakukannya yaitu yang bernasab kepada selain ayahnya hal itu tidak boleh selamanya.

Dari kaset Syarh Mandhumatul Adab Syaikh al-Fauzan Hafidhohulloh
Fatwa Syaikh Muhammad Ali Farkus hafidzohulloh

Pertanyaan :

Apakah wajib secara syar’i bagi seorang wanita menyertakan nama suaminya atau sebisa mungkin tetap menggunakan nama aslinya?

Jawab :
Tidak boleh dari segi nasab seseorang bernasab kepada selain nasabnya yang asli atau mengaku keturunan dari yang bukan ayahnya sendiri. Sungguh islam telah mengharamkan seorang ayah mengingkari nasab anaknya tanpa sebab yang benar secara ijma’.
sabda nabi shollallohu alaihi wa sallam :
“Barang siapa yang mengaku sebagai anak kepada selain bapaknya atau menisbatkan dirinya kepada yang bukan walinya, maka baginya laknat Alloh, malaikat, dan segenap manusia. Pada hari Kiamat nanti, Alloh tidak akan menerima darinya ibadah yang wajib maupun yang sunnah”


Dikeluarkan oleh Muslim dalam al-Hajj (3327) dan Tirmidzi dalam al-Wala’ wal Habbah bab Ma ja’a fiman tawalla ghoiro mawalihi (2127), Ahmad (616) dari hadits Ali bin Abi Tholib rodhiyallohu anhu.


Dan dalam riwayat yang lain :
“Barang siapa bernasab kepada selain ayahnya dan ia mengetahui bahwa ia bukan ayahnya, maka surga haram baginya.”

Dikeluarkan oleh Bukhori dalam al-Maghozi bab : Ghozwatuth Tho`if (3982), Muslim dalam “al-Iman” (220), Abu Dawud dalam “al-Adab” (bab Bab Seseorang mengaku keturunan dari yang bukan bapaknya (5113) dan Ibnu Majah dalam (al-Hudud) bab : Bab orang yang mengaku keturunan dari yang bukan bapaknya atau berwali kepada selain walinya (2610) dan Ibnu Hibban (415) dan Darimi (2453) dan Ahmad (1500) dan hadits Sa’ad bin Abi Waqqosh dan Abu Bakroh rodhiyallohu anhuma.


Maka tidak boleh dikatakan : Fulanah bintu Fulan sedangkan ia bukan anaknya, tetapi boleh dikatakan : Fulanah zaujatu Fulan (Fulanah istrinya si Fulan) atau tanggungannya si Fulan atau wakilnya Fulan. Dan jika tidak disebutkan idhofah-idhofah ini -dan hal ini sudah diketahui & biasa- maka sesungguhnya apa-apa yang berlaku dalam adat, itulah yang dipertimbangkan dalam syari’at-.
Makkah, 4 Syawwal 1427 H

Bertepatan dengan 16 Oktober 2006 M
Lalu, Bagaimana yang disyariatkan?

Yang disunnahkan adalah menggunakan nama kunyah (baca: kun-yah), sebagaimana telah tsabit dalam banyak hadits, dan ini jelas lebih utama daripada menggunakan laqob/julukan-julukan yang berasal dari adat barat ataupun ‘ajam. Sebagaimana yang dikatakan oleh syaikh al-Albani rohimahulloh dalam Silsilah al-Ahaadits ash-Shohihah no. 132 :


Rosululloh shollallohu alahi wa sallam bersabda :
“Berkun-yahlah [dengan anakmu –yakni: Ibnu Zubair] kamu adalah Ummu Abdillah” [Lihat ash-Shohihah no. 132]



Dikeluarkan oleh al-Imam Ahmad : haddatsana Abdurrozzaq (bin Hammam, pent), haddatsana Ma’mar (bin Rosyid, pent) dari Hisyam (bin ‘Urwah, pent), dari bapaknya (Urwah bin Zubair, pent) : bahwa ‘Aisyah berkata kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam :
“Wahai Rasulullah, semua istrimu selain aku memiliki kun-yah”, lalu Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam bersabda kepadanya : (lalu beliau menyebutkan hadits ini tanpa tambahan).


Berkata (Urwah, pent) : Ketika itu ‘Aisyah disebut sebagai Ummu Abdillah sampai ia meninggal dan ia tidak pernah melahirkan sama sekali.

Berdasarkan hadits ini, disyariatkan berkun-yah walaupun seseorang tidak memiliki anak, ini merupakan adab Islami yang tidak ada bandingannya pada ummat lainnya sejauh yang aku ketahui. Maka sepatutnya bagi kaum muslimin untuk berpegang teguh padanya, baik laki-laki maupun wanita, dan meninggalkan apa yang masuk sedkit demi sedikit kepada mereka dari adat-adat kaum ‘Ajam seperti al-Biik (البيك), al-Afnadi (الأفندي), al-Basya (الباشا), dan yang semisal itu seperti al-Misyu (المسيو), as-Sayyid (السيد), as-Sayyidah (السيدة), dan al-Anisah (الآنسة), ketika semua itu masuk ke dalam Islam. Dan para fuqoha’ al-Hanafiyyah telah menegaskan tentang dibencinya al-Afnadi (الأفندي) karena di dalamnya terdapat tazkiyah, sebagaimana dalam kitab ‘Hasyiyah Ibnu Abidin’. Dan Sayyid hanya saja dimutlaqkan atas orang yang memiliki kepemimpinan atau jabatan, dan pada masalah ini terdapat hadits (قوموا إلى سيدكم) “Berdirilah kepada (tolonglah, pent) sayyid kalian”, dan telah berlalu pada nomor 66 (dalam ash-Shohihah, pent) dan tidak dimutlakkan atas semua orang karena ini juga masuk pada bentuk tazkiyah.


Faidah : adapun hadits yang diriwayatkan dari ‘Aisyah rodhiyallohu anha bahwa bahwa ia mengalami keguguran dari Nabi shollallohu alaihi wa sallam, lalu ia menamainya (janin yang gugur tersebut, pent) Abdulloh, dan ia berkun-yah dengannya, maka hadits tersebut bathil secara sanad dan matan. Dan keterangannya ada pada adh-Dho’ifah jilid ke-9. -Selesai perkataan syaikh al-Albani rohimahulloh

Hidup Bukanlah Sebuah DVD Player

SPECIAL THANKS FOR: MUHAMMAD BAGUS ADITYA
Karena beliau telah mengizinkan saya untuk mengkopi dan menyebarkan notes ini. Terima kasih.

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Cerita ini adalah "kisah nyata" yang pernah
terjadi di Amerika.Seorang pria membawa pulang truk baru
kebanggaannya,kemudian ia meninggalkan truk
tersebut sejenak untuk melakukan kegiatan lain.Anak lelakinya
yang berumur 3 tahun sangat gembira melihat ada truk baru, ia memukul-
mukulkan palu ke truk baru tersebut. Akibatnya truk baru tersebut penyok
dan catnya tergores. Priatersebut berlari menghampiri anaknya dan
memukulnya, memukul tangan anaknya dengan palu sebagai hukuman. Setelah sang
ayah tenang kembali, dia segera membawa anaknya ke rumah sakit. Walaupun
dokter telah mencoba segala usaha untuk menyelamatkan jari- jari anak yang hancur
tersebut, tetapi ia tetap gagal. Akhirnya dokter memutuskan untuk
melakukan amputasi semua jari pada kedua tangan anak kecil tersebut. Ketika anak
kecil itu sadar dari operasi amputasi dan jarinya telah tidak ada dan
dibungkus perban, dengan polos ia berkata, "Papa, aku minta maaf tentang
trukmu." Kemudian, ia bertanya, "tetapi kapan jari-jariku akan tumbuh kembali?" Ayahnya pulang ke rumah dan melakukan bunuh diri.

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Renungkan cerita di atas! Berpikirlah dahulu sebelum kau kehilangan
kesabaran kepada seseorang yang kau cintai. Truk dapat diperbaiki. Tulang
yang hancur dan hati yang disakiti seringkali tidak dapat diperbaiki.
Terlalu sering kita gagal untuk membedakan antara orang dan perbuatannya,
kita seringkali lupa bahwa mengampuni lebih besar daripada membalas dendam.
Orang dapat berbuat salah. Tetapi, tindakan yang kita ambil dalam kemarahan
akan menghantui kita selamanya.Tahan, tunda dan pikirkan sebelum mengambil tindakan. Mengampuni dan melupakan, mengasihi satu dengan lainnya. Ingatlah,
jika kau menghakimi orang, kau tidak akan ada waktu untuk mencintainya waktu tidak dapat kembali.... hidup bukanlah sebuah DVD PLAYER, yang dapat di
backward dan Forward......... HIDUP hanya ada tombol PLAY dan STOP saja....
jangan sampai kita melakukan kesalahan yang dapat membayangi kehidupan kita kelak......... yang menjadi sebuah inti hidup adalah "HATI" hati yang
dihiasi belas kasih dan cinta kasih..... CINTA KASIH merupakan nafas kehidupan kita yang sesungguhnya......... Tersentuhkah hati
anda? klo YA, artinya anda
masih mempunyai HATI

Regards
Ridwan


Yahoo! Mail - PC Magazine Editors' Choice 2005
http://mail.yahoo.com/